Y0eWGYxzpXyCEdgWdcCCd1ut8uzRgXO9EmGhgceU

Bentrok Israel dengan Palestina Jelang Hari Raya Idul Fitri

Bentrok Israel dengan Palestina Jelang Hari Raya Idul Fitri 

Seruan.id - Bentrok berdarah antara warga Palestina dan Kepolisian Israel terjadi di Masjid Al Aqsa. Ratusan orang bahkan terluka usai polisi Israel menyerang warga Palestina yang baru saja berbuka puasa di situs suci Muslim itu, Jumat (7/5/2021).

Pada senin (10/5/2021) Israel melancarkan berbagai tembakan roket dan serangan udara ke wilayah Palestina. Hal Ini menyebabkan setidaknya 20 warga Gaza tewas pada kejadian tersebut.

Dikutip dari Reuters, tembakan roket dan serangan udara yang datang dari Israel terus berlangsung hingga larut malam. Warga Palestina juga melaporkan adanya ledakan keras di dekat Kota Gaza dan di sepanjang jalur pantai.

Militer Israel sendiri mengatakan Hamas mulai lebih dulu dengan menembakkan sekitar 150 roket ke Israel. Puluhan  di antaranya dicegat oleh sistem pertahanan misil Yahudi 'Iron Dome'.

Benjamin Netanyahu yang menjabat sebagai Perdana Menteri (PM) Israel memperingatkan bahwa Hamas telah melewati "garis merah" dengan mengarahkan rudal ke Yerusalem. Israel, kata dia, akan menanggapi dengan "kekuatan".

"Kami tidak akan mentolerir serangan di wilayah kami, ibu kota kami, warga kami dan tentara kami. Mereka yang menyerang kami akan membayar mahal," kata Netanyahu.

Informasi yang bersumber dari Hamas mengkonfirmasi kepada AFP bahwa ada salah satu komandan mereka, bernama Mohammed Fayyad, telah tewas. Selain itu diketahui korban tewas juga terdiri dari sembilan anak-anak.

Serangan yang dilancarkan oleh Hamas sendiri menyebutkan bahwa hal tersebut merupakan balasan atas aksi dari pihak polisi Israel yang menyerbu Masjid Al Aqsa. Insiden tersebut juga telah melukai sekitar 300 warga Palestina yang sedang beribadah di dalamnya pada Senin pagi.

Dari pihak Polisi Israel sendiri kemudian juga menyebut bahwa warga Palestina di masjid itulah yang membahayakan personilnya. Juru bicara kepolisian Israel menyebut warga melemparkan batu, kembang api dan benda-benda lainnya ke arah polisi dan menyebabkan enam orang terluka.

Saat terjadinya pengusiran, Pihak kepolisian Israel memakai pakaian lengkap dan senjata. Mereka, pada sebuah tayangan video yang tengah tersebar di dunia maya, terlihat bahwa polisi Israel melemparkan granat setrum dan gas air mata.

Rangkaian dari aksi bentrokan ini bermula saat Israel menduduki tanah di Sheikh Jarrah, yangmana dimiliki warga Palestina. Sidang terhadap sengketa tersebut dijadwalkan akan dilakukan kemarin.

Sengketa yang terjadi ini sebernarnta sudah terjadi bertahun-tahun. Pada awal tahun ini, sebuah pengadilan di distrik Yerusalem memutuskan bahwa rumah-rumah itu legal milik keluarga Yahudi.

Pihak Pengadilan mengutip bahwa pembelian tanah yang dilakukan beberapa dekade lalu. Namun keluarga-keluarga dari Palestina memberi bukti bahwa rumah mereka diperoleh dari otoritas Yordania yang menguasai Yerusalem Timur antara tahun 1948 hingga 1967 silam.

Sementara itu AS dan Eropa menyerukan kedua belah pihak menahan diri. Sementara Iran mengecam keras tindakan yang dilakukan di Masjid Al-Aqsa dan menyebutnya 'kejahatan perang'.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga buka suara. Melansir AFP ia menyebut Israel sebagai negara teroris.

"Israel, negara teroris yang kejam, menyerang Muslim di Yerusalem dengan cara yang biadab tanpa etika," kata Erdogan.

Hingga pada Sabtu (8/5/2021) ini kekerasan masih terjadi. Polisi Israel menembakkan meriam air dan peluru karet untuk membubarkan pengunjuk rasa Palestina di Yerusalem timur sehari setelah bentrokan sengit di masjid Al-Aqsa. 

Related Posts
@sevencorner
Estoy hablando por escrito! Mulutku bungkam, jemariku bicara!

Related Posts

Masukkan kode iklan matched content di sini.

Post a Comment