Ketua Umum Partai Demokrat AHY dan Presiden PKS Ahmad Syaikhu Sumber poto : pks.id |
Seruan.id – Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera
(DPP PKS) melaksanakan kunjungan silaturahmi ke Kantor DPP Partai Demokrat pada
Kamis (22/4) sore. Rombongan PKS dating sekitar pukul 16.30 WIB. Tampak
Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Sekjen PKS Abor Bakar Al Habsy dan Ketua Fraksi PKS
DPR-RI Jazuli Juwaini.
Sementara dari pihak tuan rumah Ketum Demokrat Agus
Harimurti Yudhoyono (AHY) langsung menyambut kehadiran partai berlogo sabit
kembar tersebut. Didampingi oleh Sekjen Partai Demokrat Tauku Riefky Harsa,
beserta beberapa pengurus Partai Demokrat lainnya.
Dikutip dari Wataekonomi.co.id, pertemuan antara dua partai
oposisi tersebut berlangsung selama dua jam, setelah itu AHY dan Ahmad Syaikhu
melakukan konferensi pers.
Dihadapan awak media Ahmad Syaikhu menyatakan bahwa Demokrat
dan PKS sepakat untuk membantu pemerintah dalam menghadapi permasalahan yang
ada, khususnya membantu pemerintah dalam upaya melawan covid-19.
“Kami sudah sepakat untuk membantu pemerintah, meskipun
berada diluar cabinet,” ujar Syaikhu.
AHY juga menyampaikan hal yang sama, ia menyatakan bahwa
Demokrat dan PKS akan memanfaatkn seluruh kemampuan yang ada untuk menangani
dampak ekonomi.
“Kami juga memiliki Kepala Daerah yang banyak diberbagai
wilayah yang bisa kami titip pesan bahkan intruksi yang baik untuk bisa
dijalankan oleh seluruh kader di daerah,” ungkap AHY.
Sementara itu Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari
kepada Republika.co.id menyatakan pertemuan PKS dan Demokrat berangkat dari
kesamaan sikap oposisi. Menurut beliau pertemuan tersebut sangat bermanfaat
bagi kedua belah pihak dalam menegaskan ke public sebagai partai oposisi.
Baik PKS maupun Demokrat menurut Qadari tidak ada harapan
lagi bergabung dengan pemerintah.
“Hubungan SBY dengan Bu Mega yang tidak kunjung pulih, maupun
hubungan Pak Jokowi dan SBY yang sering konfliktual membuat Demokrat tidak
punya pilihan untuk tidak bergabung dengan pemerintahan,” ujarnya.
Kemudian bagi PKS menjadi oposisi adalah pilihan ideologis
dan strategi elektoral sehingga tidak bergabung dengan pemerintahan.
“Bagi PKS akan lebih mengamankan segmen konstituennya dengan
menjadi oposisi ketimbang bergabung dengan pemerintah,” ungkapnya.