Y0eWGYxzpXyCEdgWdcCCd1ut8uzRgXO9EmGhgceU

Kedua Orang Tuanya menjadi Korban Tabrak Lari, Anak Sulungnya Kini Berjualan Cabai Demi Menghidupi Adik-Adiknya

Kedua Orang Tuanya menjadi Korban Tabrak Lari, Anak Sulungnya Kini Berjualan Cabai Demi Menghidupi Adik-Adiknya

Seruan.id - Persimpangan antara Jalan Bhayangkara dan Metereologi Raya, Sampali, Kota Medan, Sumatera Utara pada Senin (29/3/2021) pukul 03:30 WIB dini hari menjadi tempat Untung Nainggolan bersama istrinya Rianta Sihombing ditabrak lari.

Tabrak lari itu menyebabkan keduanya meninggal dunia karena kecelakaan maut tersebut. Diketahui Untung dan Rianta meninggalkan empat orang anak yang belum dewasa. Sampai dengan sekarang pelaku tabrak lari belum dapat ditemukan oleh pihak kepolisian.

Salah satu anak keduanya yaitu Mega Nainggolan (19), yang merupakan anak sulung mengharapkan polisi segera mengungkap kasus tabrak lari terhadap orangtuanya. 

Mega menyebutkan, sewaktu kejadian ayah dan ibunya berangkat dari rumah mereka untuk pergi ke pasar raya komplek Medan Metropolitan Trade Centre (MMTC) dengan mengendarai sepeda motor Honda Revo. Akan tetapi belum saja sampai ke tempat tujuan, mereka sudah meregang nyawa dalam kecelakaan tabrak lari.

Ibu korban yaitu Rianta Sihombing, meninggal di Rumah Sakit Imelda Medan, sesudah dibawa dari tempat kejadian ke rumah sakit sesaat setelah kecelakaan. Nyawa ibunya tak dapat diselamatkan akibat luka yang dialaminya cukup parah.

Sedangkan Untung Nainggolan meninggal dunia sehari setelah kejadian. Hari Selasa, Untung mengalami koma sebelum dikonfirmasi meninggal oleh dokter.

Akibatnya Mega bersama saudaranya menjadi yatim piatu. Namun, meskipun demikian Mega tak mau berputus asa karena ia bertekad harus membiayai pendidikan 3 adiknya yang masih SMK dan SMP. Mega memiliki asa untuk melanjutkan usaha kedua orangtuanya, yakni dengan berjualan cabai dan sayur-sayuran di Pasar.

Setiap pagi, Mega segera bergegas pada pukul 03:30 WIB untuk belanja barang dagangan ke agen sebelum dijual eceran di Pasar Brayan, Medan.

Saat ini, Mega sedang menjalani perkuliahan pada Program Diploma IV Akuntansi Perguruan tinggi di Politeknik Medan. Mega menyatakan bahwa dirinya masih bingung untuk mencari uang kuliahnya yang per semesternya cukup besar. Apalagi saat ini dirinya harus mencari uang sendiri sejak orangtuanya telah tiada.

Sepeninggal kedua orangtuanya Mega bersama adik-adiknya kini tinggal bersama nenek dan kakek dari almarhum ibunya di area pinggiran Jalan Tol, berbatas dengan tembok pembatas jalan. 

Walau pun hidup dalam keluarga yang serba sederhana yaitu berdagang di pasar sementara suami bekerja sebagai sopir truk sebuah pabrik, nenek Mega menyampaikan bahwa akan menghidupi anak dari almarhum anak perempuannya itu.

Kecelakaan maut pada kedua orang tua mega tidak terekam oleh CCTV. Hal tersebut membuat polisi kesulitan dalam mengidentifikasi pelaku tabrak lari. Kapolsek Percut Sei Tuan Janpiter Napitupulu mengonfirmasi kecelakaan tersebut. 

Dirinya bersama jajarannya sedang melakukan penyelidikan dalam dugaan kasus tabrak lari yang menewaskan Untung dan Rianta.

Pihak kepolisian telah memeriksa sejumlah rekaman CCTV milik warga sekitar dalam mendapatkan pelaku beserta penyebabnya. Namun, hingga kini pihaknya belum menemukan titik terang. Tak peduli Kendala tersebut Janpiter mengkonfirmasi akan mengupayakan identifikasi pelaku.

Related Posts

Related Posts

Masukkan kode iklan matched content di sini.

Post a Comment