Y0eWGYxzpXyCEdgWdcCCd1ut8uzRgXO9EmGhgceU

Terbongkar Berbohong, Siswi Pemicu Pemenggalan Guru Prancis Telah Menipu Dunia

 

 

Terbongkar Berbohong, Siswi Pemicu Pemenggalan Guru Prancis Telah Menipu Dunia

Seruan.id - Seorang siswi sekolah Prancis yang menyebabkan terbunuhnya seorang guru yakni Samuel Paty akhirnya menyatakan bahwa ia sebenarnya berbohong dengan menuduh Paty. Siswi yang berumur 13 tahun itu menyatakan bahwa ia sebenarnya mengarang cerita mengenai Paty yang menunjukkan karikatur Nabi Muhammad pada saat pembelajaran.

Ia memberitahukan berita kebohongan itu kepada ayahnya bahwa ia diskorsing dalam rentang dua hari akibat tanggapannya yang tidak setuju dengan Paty dengan menunjukkan karikatur Nabi Muhammad.

Siswi itu pun mengatakan pada ayahnya bahwa Paty menyuruh siswa yang beragama Islam untuk keluar  ruang kelas sebelum dia memperlihatkan karikatur Nabi Muhammad.

Setelah mendengar semua keterangan dari si siswi, ayahnya lalu mengirim sejumlah video di media sosial dengan  isi meluapkan kemarahan dan mengecam Paty. Ayah siswi  tersebut juga memaksa agar Paty dipecat dan menuduhnya melakukan pembedaan perlakuan kepada siswanya berdasarkan agama yaitu Islam.

Tak hanya itu ayah siswi itu  juga melapor ke sekolah dan ke polisi, dengan menuding Paty bersalah akibat menampilkan gambar porno dan menyebabkan tuduhan Islamofobia di sekolah.

Pada kenyataannya siswi itu tidak masuk dalam kelas Paty akibat sedang diskorsing setelah berulang kali membolos.

Tak menunggu waktu lama video tersbut menyebar luas dalam jagat media sosial, sehingga memicu Abdullakh Anzorov (18) yang notabenenya adalah salah satu imigran Chechnya berpaham radikal melakukan pemenggalan terhadap Paty.

Prancis dihebohkan dengan dibunuhnya Samuel Paty pada 16 Oktober 2020. Pembunuhan tersebut terjadi pada sebuah kota dekat Paris. Paty dibunuh oleh Abdullakh Anzorov, setelah dia dinyatakan menunjukkan karikatur Nabi Muhammad kepada siswa dalam kelasnya saat membahas kebebasan berbicara.

"Segala sesuatu dalam penyelidikan menunjukkan sejak awal bahwa dia berbohong," tutur pengacara keluarga Paty, Virginie Le Roy, kepada radio RTL.

Le Roy menyatakan bahwa dirinya 'skeptis' dengan versi yang diceritakan oleh siswi tersebut, seolah-olah dia sedang membela murid-murid lain dan ingin ayahnya memercayainya.

"Juru bicara apa? Untuk kebohongan, peristiwa yang tidak pernah terjadi? Penjelasan ini tidak meyakinkan saya dan membuat saya agak marah karena faktanya serius, itu tragis," tambahnya.

Pembunuhan ini mengejutkan publik Prancis dan memicu perdebatan baru soal kebebasan berbicara, integrasi populasi Muslim yang besar di Prancis, dan peran media sosial dalam mengobarkan kebencian.

Related Posts

Related Posts

Masukkan kode iklan matched content di sini.

Post a Comment