Seruan.id- Data adalah jenis kekayaan baru bangsa dan lebih berharga dari minyak, begitu Presiden RI, Jokowi menyebut. Untuk itu Dinas Komunikasi Informatika (Kominfo), se Sumatera Barat (Sumbar), bersama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumbar dan Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar, duduk bersama dalam rapat koordinasi (Rakor) Dinas Kominfo kabupaten dan kota se-Sumbar, di Aula Kantor Walikota Sawahlunto, Kamis (18/3/2021).
Kepala Bidang Layanan Komunikasi dan Informatika, Diskominfo Sumbar, Oni Fajar Syahdi menyampaikan diadakannya kegiatan tersebut karena masih banyaknya data sektoral yang tidak singkron. Hal ini menurutnya disebabkan sumber data yang beda-beda.
"Kenapa bisa tidak ada sinkronisasi data? karena tidak berjalannya rekon data di masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Tidak kita pungkiri ini disebabkan tidak adanya anggaran juga, akibat refocusing. Oleh sebab itu melalui kegiatan ini mudah-mudahan bisa terjalin koordinasi yang lebih baik lagi," ujar Oni.
Hadir sebagai narasumber Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar, Herum Fajarwati, dan Plt Kabid Pengendalian Evaluasi dan Data Informasi Perencanaan Pembangunan Bappeda Sumbar, Akky Perdana.
Selama rakor banyak hal penting yang dibahas demi singkronisasi data statistik sektoral. Diantaranya optimalisasi pemanfaatan forum data dan informasi pembangunan daerah sebagai wadah komunikasi kegiatan statistik dan pemanfaatan aplikasi sistem satu data.
Selain itu, dalam rakor juga diungkapkan beberapa target peningkatan jumlah nagari/desa/kelurahan statistik. Menurut Oni, untuk tahun 2021 ini ia optimis akan mencapai target 179 nagari/desa/kelurahan statistik di Sumbar. Dan, tahun 2025 sudah seluruh nagari/desa/kelurahan statistik di Sumbar.
"Kalau dulu kita di Sumbar menjadi yang pertama punya Nagari Statistik, mudahan-mudahan nanti kecamatan atau kota statistik pertama di Indonesia juga dari Sumbar," harap Oni. (Dinas Kominfo Sumbar)