Seruan.id- Posyandu bukan hanya tempat untuk imunisasi atau menimbang bayi, tapi juga sebagai pusat informasi dan panduan bagi ibu dan bayi, terutama dalam upaya pencegahan stunting.
Mendukung upaya peningkatan peran Posyandu dalam pencegahan angka prevelansi stunting yang cukup tinggi, Dinas Komunikasi Dan Informasi Sumatera Barat mengadakan sosialisasi dan diseminasi Informasi bertema: "Menuju Sumatera Barat Zero Stunting" di Sarana Kegiatan Belajar Kab. Sijunjung (31/03) dengan mengundang Dinas Kesehatan Kab. Sijunjung, LKAAM Sumbar dan diikuti oleh kader-kader penyuluh posyandu serta komunitas informasi masyarakat se Kab. Sijunjung.
Kepala Dinas Komunikasi Dan Informasi Kab. Sijunjung menyampaikan bahwa peningkatan kesehatan masyarakat dan pencegahan stunting merupakan salah satu misi utama Pemerintah Kab. Sijunjung saat ini.
Stunting adalah kekurangan gizi yang dialami bayi pada 1000 hari pertama sehingga pertumbuhan tinggi badan bayi lebih rendah dari anak seusianya, disamping itu bayi juga akan mengalami keterlambatan dalam pertumbuhan kecerdasan.
"Kondisi ini disebabkan oleh faktor multidimensi sehingga perlu penanganan multisektor sesuai perannya masing-masing," ungkap Drg. Ezwandra, M.Sc, Kepala Dinas Kesehatan Kab. Sijunjung.
Ezwandra mendorong Posyandu untuk lebih aktif dalam mengintervensi dan menjadi agen penyebar informasi terkait pencegahan stunting. Mata rantai stunting dapat diputus mulai dari mempersiapkan orang tua secara fisik dan mental sebelum kehamilan, memastikan orang tua mengunjungi Posyandu, dan memiliki pengetahuan serta kesiapan yang cukup. Disamping itu Posyandu juga perlu melakukan peningkatan kerjasama dengan berbagai sektor mengingat peran pentingnya dalam memaksimalkan program penurunan prevalansi stunting ini.