Pada 10 Februari lalu Anies dibanggakan masyarakat karena Cipinang Melayu tak tergenang banjir. Namun Cipinang Melayu sempat dikabarkan tergenang banjir hingga 2 meter. "Saya kalau melihat berita Cipinang Melayu banjir pasca Anies Baswedan sebar info bahwa wilayah ini tak banjir lagi setelah bertahun-tahun berlangganan banjir, rasanya ingin ceburi Anies disini," ucapan Ferdinand Hutahaean, dilangsir dari Pikiran rakyat Bekasi.com.
Melalui akun media sosial muncul komentar netizen yang membandingkan Anies dengan gubernur sebelumnya. Anies dianggap salah karena tidak melanjutkan program gubernur sebelumnya dalam mengatasi bencana banjir.
Banjir memang kerap kali merendam Ibukota, bahkan telah menjadi perhatian negara luar.
Ahok menyarankan dalam penanganan banjir di Jakarta diperlukan bantuan pemerintah pusat melalui Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane atau BBWSCC yakni Kementerian PUPR dalam melakukan normalisasi sungai. Serta, Ahok juga menyarankan agar pemerintah Jakarta membenahi daerah aliran sungai atau DAS, dengan cara melakukan pembongkaran rumah-rumah yang didirikan di atas DAS yang dibangun tanpa ijin. Masyarakat yang ditertibkan disediakan pemerintah tempat tinggal.
Sejak beberapa dekade Jakarta sudah tenggelam bahkan sejak tahun 1970-an. Wilayah yang bertemu langsung dengan laut Jawa ini mengalami kesulitan mendapat air bersih oleh karena itu dilakukan pemompaan air. Kegiatan ini mengakibatkan lapisan batu bawah menipis, sehingga Jakarta tenggelam sekitar 25 cm/ tahun. Jakarta akan terus tenggelam jika air terus dipompa. Hal ini dijelaskan melalui video YouTube, Vox : https://m.youtube.com/watch?v=Z9cJQN6lw3w&feature=youtu.be.
