Seruan.id – Lantaran harga sayuran anjlok, para petani di
Kabupaten Magelang, Jawa Tengah membagi-bagikan hasil panen mereka secara Cuma-Cuma
kepada setiap warga yang melintas.
Mereka melakukan ini sebagai bentuk kekesalan mereka
terhadap harga sayuran yang anjlok di pasaran selama beberapa hari waktu
terakhir dan tidak ingin melihat hasil panen mereka busuk dan terbuang sia-sia begitu saja.
Petani yang membagi-bagikan sayuran tersebut merupakan
Komunitas Pembibitan Krebun Merapi.
Mereka membagi-bagikan hampir 1 ton sayuran yang terdiri
dari berbagai jenis, seperti sawi hijau,
tomat, buncis, hingga cabai dari hasil panen para petani di Lereng Gunung Merapi.
Para Petani bersama Forum Merapi Merbabu Hijau (FMMH),
relawan dan Pendaki Pensium melakukan aski bagi-bagi sayur gratis di Simpang
Tiga Palbapang, Jalan Magelang-Yogyakarta, Mungkid dan Jalan
Magelang-Temanggung, Pringsurat.
Bahkan ada juga relawan yang diutus hingga ke Gunung Kidul,
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Saat ditanyai, salah seorang Anggota Komunitas Pembibitan
Kremun Merapi, Wawan menjelaskan bahwa aksi mereka merupakan bentuk
keprihatinan dan untuk membantu para petani sayuran di lereng Gunung Merapi yang
mengalami harga jual yang turun drastis.
“Sayuran tersebut sangat murah sehingga tidak dipanen
petani. Sehingga kami bersama-sama memanen dari beberapa ladang petani,
packing, lalu kami bagikan secara massal dan gratis,” terang Wawan pada Kamis,
(03/09/2020).
Menurut penjelasan dari Wawan, harga jual tomat untuk saat
ini Rp. 500 per kilogram, sawi hijau atau cesin Rp. 500 per kilogram, cabai
keriting Rp. 5.500 per kilogram, cabai bangkok Rp. 1.000 per kilogram, sawi
putih Rp. 500 per kilogram, buncis Rp. 700 per kilogram dan terong Rp. 1.000
per kilogram.
Disisi lain, relawan SAR Grabag bersama Graskom Grabag,
Kabupaten Magelang juga melakukan hal yang sama.
Mereka membagi-bagikan berbagai jenis sayuran kepada warga,
beberapa pondok pesantren dan yayasan yatim piatu guna membantu para petani di
Lereng Gunung Merbabu dan hal tersebut disambut antusias oleh warga sekitar.
Budi Rahartono, selaku Komandan SAR Grabag mengatakan bahwa
mereka telah melalukan aksi serupa untuk keempat kalinya.
Ia menambahkan, jika harga jual anjlok, para petani tidak
akan memamen dan dibiarkan busuk begitu saja.
“Saat ini panen sayur cukup banyak, akan tetapi harganya
turun drastis. Sehingga petani memilih tidak panen, membiarkan busuk, layu,
bahkan tidak terawat di ladang. Karena tidak untung dengan harga bibit, pupuk
sama tenaganya dan transportasinya,” terang Budi.
Dengan aksi ini, Budi berharap sayuran yang mereka bagikan
bermanfaat bagi warga yang membutuhkan. Sekalipun secara materil mereka rugi,
namun para petani masih bisa bersyukur.
Kabarnya, aksi ini akan terus mereka gencarkan hingga harga berangsur
naik ke harga yang mereka harapkan dan bisa memakmurkan hidup para petani sayur
disana.