Y0eWGYxzpXyCEdgWdcCCd1ut8uzRgXO9EmGhgceU

Warganet Heboh: Ikan Mas Raksasa Pembawa Bencana, Pemancing: Tolonglah, Itu Rejeki dari Tuhan

 

Seruan.id – Masih heboh dan terus diperdebatkan di media sosial, Ikan Mas Raksasa dengan berat 15 kg yang berhasil ditangkap oleh salah seorang pemancing di Perairan Danau Toba, tepatnya di Tao Silalahi.

Banyak warganet yang heboh akan terjadinya bencana akibat ditangkapnya Ikan Mas yang menyimpan banyak mitos di sekitaran Danau Toba.

Lebih parahnya lagi, banyak yang mengait-ngaitkan penangkapan Ikan Mas raksasa tersebut dengan erupsinya Gunung Sinabung yang berada tidak jauh dari lokasi penangkapan Ikan Mas itu.


Tidak terima dengan tanggapan warganet yang berlebihan, akhirnya beberapa masyarakat yang berada di sekitaran Danau Toba dan juga memiliki hobby yang sama dengan penangkap Ikan Mas raksasa tersebut pun akhirnya buka suara.

Mereka mengatakan bahwa mendapat Ikan Mas dengan ukuran raksasa seperti itu adalah rejeki dari pemancing dan jangan pernah dikait-kaitkan dengan bencana. Terlebih dengan erupsi Gunung Sinabung, sebab Gunung Sinabung sudah erupsi sejak jaman dahulu kala.

Mendapat Ikan Mas Besar seperti itu adalah rejeki pemancing, jangan pernah dikait-kaitkan dengan bencana. Ya Gunung Sinabung itu sudah erupsi dari dulu, jadi tidak ada hubungannya ” terang salah seorang masyarakat yang juga seorang Pemancing diterjemahkan dari Bahasa Batak.

Jika Ikan Mas itu dikaitkan dengan penunggu di Danau Toba, para pemancing di sekitaran Danau Toba juga percaya bahwa penunggu di Danau Toba itu tidak bodoh memberi ikan seperti itu kepada pemancing.

Mengenai Ikan Mas itu, tidak mungkin penunggu di Danau Toba itu bodoh memberikan ikan seperti itu.  Kalau benar pasti pemancingnya sudah mati,” terangnya dalam bahasa Batak.

Para pemancing juga meminta warganet supaya tidak berlebihan, karena mereka juga mengais rejeki dari hasil pancingan mereka dan mereka berdoa kepada Tuhan untuk itu.

Tidak usalah dikait-kaitkan dengan bencana, karena itu rejeki pemancing yang sudah didoakan sebelum melempar umpan ke dalam air. Lagian jaman sekarang banyak yang sudah tidak percaya sama hal-hal begitu,” harapnya.

Selain itu, mereka juga meminta maaf kepada penatua-penatua adat setempat jika pendapat mereka salah. Mereka hanya berharap orang-orang tidak berlebihan dengan keadaan yang terjadi dan mengait-ngaitkan rejeki mereka dengan bencana.

Kami juga memohon maaf kepada penatua-penatua adat jika pendapat kami salah, kalian pasti lebih tahu dari kami. Tapi kami pikir berbeda pandangan itu tidak ada salahnya. Sekali lagi kami mohon maaf,” tambahnya.

Related Posts
@sevencorner
Estoy hablando por escrito! Mulutku bungkam, jemariku bicara!

Related Posts

Masukkan kode iklan matched content di sini.

Post a Comment