Seruan.id- Dinas Komunikasi dan Informatika Sumatera Barat (Diskominfo Sumbar) menginginkan Sumbar dijadikan sebagai pilot projeck sistem daring di Indonesia.
Hal itu diungkapkan Kepala Diskominfo Sumbar, Jasman Rizal saat memberi pengarahan Rapat Koordinasi Support Penyedia Jasa Telekomunikasi dan Internet dalam Mendukung PJJ bersama perwakilan provider dan operator se-Sumbar di Aula dinas setempat, Kamis (6/8/2020).
Menurut Rizal, pandemi Covid-19 membuat komunikasi via daring suatu keniscayaan. Termasuk komunikasi dalam pendidikan. Pembelajaran konvensional tatap muka bergeser menjadi pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Untuk menunjang hal tersebut, kebutuhan bandwith untuk sekolah dituntut lebih besar agar proses belajar mengajar tak terganggu. Penyediaan ini musti secepatnya berjalan. "Sumbar ingin jadi pilot project sistem daring di Indonesia,"katanya.
Jasman menyebutkan, biaya membangun suatu tower jaringan memanglah mahal sebab tekstur geografis Sumbar berbukit-bukit. Tetapi, tanggungjawab moral dalam mencerdaskan bangsa lebih besar.
"Amanat undang-undang menyebutkan pendidikan suatu kemestian. Tanggungjawab Kita bersama. Untuk itu, pemerintah, provider dan operator juga diminta beri sumbangsih. Jangan bergerak sendiri-sendiri. Harus dalam satu komando. Segala sesuatunya musti berdasarkan skala prioritas," jelas Jasman.
Tak dipungkiri, pendidikan merupakan hal yang sensitif dan cepat mendapat empati masyarakat. Terbukti dengan viralnya berita 'Kelok HP' dan peristiwa sejenis di Kabupaten Solok.
"Umumnya memang daerah tertinggal yang susah akses internet. Terhadap daerah tersebut, sejatinya telah dilakukan asessment dibeberapa lokasi blankspot untuk dibangun new site," tambahnya.
Situasi extraordinary saat ini tak bisa hanya menunggu bantuan pemerintah pusat saja. Dibutuhkan pula aksi luar biasa pula dari daerah. Salah satunya lewat pemanfaatan dana Corporate Social Responsibilty (CSR).