Wabah virus Covid-19 diketahui memang tidak hanya berdampak pada bidang kesehatan, namun juga berdampak pada segala bidang, termasuk bidang bisnis khususnya pertanian. Wabah tersebut mengakibatkan penjualan tidak merata dan semakin menurun di setiap negara.
Kementerian Pertanian dan kerja sama Thailand akan menandatangani sebuah MoU dengan sophee pada 15 Juli mendatang untuk mendorong para petani Thailand menjual produk-produk mereka secara online. Penjualan produk-produk pertanian lewat platform Shopee diharapkan bisa menaikkan penjualan para petani sekitar 30%.
Menteri Pertanian dan kerja sama Thailand Chalermchai Sreeon mengatakan wabah virus corona telah membuat penjualan secara online naik daun. Penjualan sistem online dipandang bisa membuka kesempatan bagi para petani Thailand untuk mempromosikan dan munjual produk-produk mereka serta meningkatkan marketing sehingga para konsumen bisa membeli produk berkualitas dengan harga yang terjangkau langsung dari petaninya.
Kementerian Thailand akan menyusun program pelatihan untuk membuat para petani bisa menjual produk-produk mereka secara daring. Menurut Sreeon, Kementrian Pertanian Thailand berencana memberikan pelatihan pada sekitar seribu petani pada tahun 2020 ini. Sedangkan penjualan produk via Shopee diharapkan naik sampai 30 persen atau sekitar 3 miliar bath (Rp 1,9 triliun).
Sebelumnya Kementerian Pertanian Thailand juga sudah bekerja sama dengan Lazada Thailand untuk mempromosikan produk para petani secara online sejak awal 2020. Cara ini sukses mendapat perhatian dari beberapa petani. Bahkan setelah empat bulan, ada 113 toko online para petani Thailand yang menjual produk mereka di Lazada.
Sreeon berharap pihaknya bisa melatih 500 petani agar mereka bisa menjual produk-produk mereka di platform Lazada pada tahun ini. Sreeon sangat yakin akan tindakan ini, karena penjualan produk pertanian secara online sangat memiliki potensi yang tinggi pada era saat ini.