Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengutarakan keinginannya agar pengelolaan perguruan tinggi yang jauh lebih terbuka.
Dia menginginkan perguruan tinggi memiliki sistem pengelolaan kinerja pendidikan tinggi yang mudah. Keinginannya tersebut disampaikan pada saat rapat kerja virtual dengan Komisi X DPR RI, pada Kamis (2/7/2020).
Selanjutnya, Nadiem menjelaskan terkait esensi Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dia mengatakan bahwa dosen harusnya diberi kemerdekaan untuk menentukan sendiri dosen berkontribusi sesuai kemauan dan kompetensi yang dimiliki.
"Sebenarnya esensi Tri Dharma itu harusnya menjadi suatu sistem, satu sistem pendidikan tinggi buat negara kita, melalui fungsi Tri Dharma. Tapi masing-masing universitas dan masing-masing dosen itu harusnya diberikan kemerdekaan untuk bisa menentukan 'saya ini mau kontribusinya di Tri Dharma yang mana, apa yang sesuai kemauan kompetensi saya dan juga passion saya'," kata Nadiem.
Nadiem menyebutkan dengan begitu suatu sistem manajemen kinerja perguruan tinggi tidak perlu ada standarisasi misi.
"Dan di sinilah kita akan menciptakan suatu sistem manajemen kinerja perguruan tinggi yang memperbolehkan diferensiasi yang dari setiap misi perguruan tinggi, tidak perlu standarisasi misinya," ujar Nadiem.
Dengan begitu, Nadiem menjelaskan bahwa perguruan tinggi lebih fleksibel dan memilih sendiri fokus utama mereka.
"Tapi ada diferensiasi, ada universitas yang ingin menjadi research unggulan, ada universitas yang ingin fokus kepada S1 dan mengajar menjadi yang terbaik, ada universitas yang ingin fokus kepada online learning, bisa saja jadi fleksibilitas untuk memilih diferensiasi," tambahnya.