Y0eWGYxzpXyCEdgWdcCCd1ut8uzRgXO9EmGhgceU

Dibuat Mati-Matian Oleh Mahasiswa, Skripsi-Skripsi Ini Akhirnya Berujung di Tumpukan Sampah

Skripsi merupakan sebuah karya ilmiah yang harus diselesaikan oleh setiap Mahasiswa untuk mendapatkan gelas S1 pada bidangnya masing-masing.  Pada umumnya, skripsi membahas mengenai suatu permasalahan /fenomena dalam bidang ilmu tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku.

99% dari seluruh mahasiswa yang mengerjakan skripsi di tahap akhir studinya pasti merasakan pressure yang sangat tinggi.

Bagaimana tidak. Mereka harus menghadapi dosen pembimbing mereka yang garang dan tidak jelas jadwalnya. Bahkan sulit mengetahui keberadaanya dimana saat mahasiswa hendak meminta tanda-tangannya untuk ACC judul skripsinya.

Jenuh dan rasa ingin menyerah pasti dirasakan oleh mahasiswa yang sedang berada di tahap ini. Bukan hanya menghabiskan waktu sebab menunggu dosen di depan pintu ruangannya yang tidak kunjung dan pasti kapan keluarnya.

Rasa amarah dan tidak terima melihat kertas yang butuh waktu bermalam-malam untuk mengerjakannya namun dengan sekejap dan gampang dosen pembimbing mencoret-coretnya tanpa memberi solusi.

Dana yang terkuras habis-habisan akibat butuh penelitian lapangan dan membeli buku yang disarankan oleh dosen pembimbing.

Menahan diri untuk tidak hangout ke mall atau cafe demi mencari buku ke perpustakaan dengan bau bukunya yang khas.

Namun pernahkah kita berpikir bakal kemana skripsi-skripsi tersebut diletakkan?

Padahal kita sendiri tahu, bukan hanya ratusan atau ribuan mahasiswa yang sudah membuat skripsi semenjak didirikannya universitas atau perguruan tinggi tersebut.

Dilansir dari Menristekdikti, pada tahun 2018 saja ada sebanyak 7 juta jiwa mahasiswa yang di terima dalam tahun ajaran tersebut, banyak bukan.

Baru-baru ini beredar sebuah video di media sosial yang memperlihatkan tumpukan skripsi yang dibuang dari jendela lantai 2 salah satu universitas di Pekanbaru, Riau.

Dalam video terlihat tumpukan skripsi berserakan di sekitaran kampus yang diduga kuat berada di Universitas Lancang Kuning (Unilak) Pekanbaru, Riau.

Saat dikonfirmasi, Rektor Unilak Dr. Junaidi membenarkan kejadian tersebut.

Junaidi mengatakan, skripsi-skripsi yang dibuang tersebut adalah skripsi-skripsi yang telah usang dan rusak. Awalnya skripsi tersebut hendak dipindahkan ke tempat lain, namun tidak diketahui kenapa tiba-tiba dibuang disana.

Ia juga menyesalkan kejadian tidak terpuji tersebut, sebagai bentuk tanggungjawabnya ia telah menghentikan Kepala Perpustakaan Universitas tersebut.

Kemudian, sebagai bentuk tanggungjawab dari kelalaian tersebut, Kepala Perpustakaan Unilak telah diberhentikan dan diambil alih langsung oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik,” kata Junaidi dalam klarifikasi secara tertulis pada Sabtu, (04/07/2020).

Junaidi juga langsung mengambil langkah sigap dengan meminta maaf atas kejadian tersebut dan memastikan tidak akan terulang untuk yang kedua kalinya.

Related Posts
@sevencorner
Estoy hablando por escrito! Mulutku bungkam, jemariku bicara!

Related Posts

Masukkan kode iklan matched content di sini.

Post a Comment