Y0eWGYxzpXyCEdgWdcCCd1ut8uzRgXO9EmGhgceU

Jangan Terlewat! Puncak Hujan Meteor Perseid Terjadi Malam ini, Berikut Cara Melihatnya!

Jangan Terlewat! Puncak Hujan Meteor Perseid Terjadi Malam ini, Berikut Cara Melihatnya! 

Seruan.id - Berdasarkan keterangan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), hujan meteor Perseid akan aktif dari 17 Juli hingga 24 Agustus, namun puncak meteor akan terjadi malam ini, 12 Agustus 2021.

Fenomena puncak hujan meteor Perseid yang akan menghiasi langit Indonesia.

Hujan Meteor Perseid ini akan terlihat sekitar pukul 00:19 WIB ketika titik pancarannya naik di atas ufuk timur dan akan tetap aktif hingga fajar menyingsing sekitar pukul 05:39 WIB.

Puncak hujan meteor akan terjadi sekitar pukul 05.39 WIB sehingga hujan meteor kemungkinan akan menghasilkan tampilan terbaiknya sesaat sebelum fajar.

Pada puncaknya, hujan meteor Perseid diperkirakan akan menghasilkan 150 meteor per jam, tapi dengan syarat diamati dalam kondisi langit yang sangat gelap dan pancaran terletak tepat di atas kepala.

Meteor-meteor Perseid memasuki atmosfer Bumi pada kecepatan 58 km per detik dan terkenal sering memproduksi meteor terang (fireball).

Hujan meteor ini dapat disaksikan dari arah Utara ke Barat Laut hingga Utara mulai tengah malam waktu setempat hingga 20 menit sebelum Matahari terbit. 

Jika pengamat tidak memiliki kesempatan untuk melihat secara langsung hujan meteor yang berasal dari komet 109P/Swift-Tuttle tersebut, pengamat dapat melihatnya secara online.

Ada beberapa situs di seluruh dunia yang menyiarkan tentang hujan meteor Perseid, yakni:

The Virtual Telescope Project berbasis di dekat Roma, Italia, yang akan melakukan siaran langsung di situs web ataupun YouTube.

Kemudian McDonald Observatory yang berlokasi di Fort Davis, Texas, juga akan siaran langsung di YouTube serta berdiskusi tentang asal-usul hujan meteor hingga hubungannya dengan komet.

Tidak ketinggalan, NASA juga akan menyiarkan langsung pemandangan hujan meteor perseid di Marshall Space Flight Center, yang dapat dilihat di Facebook, Twitter, hingga YouTube NASA Marshall.

Sebagai informasi, Hujan meteor Perseid dinamai berdasarkan titik radian atau titik asal munculnya hujan meteor yang terletak di konstelasi atau rasi Perseus.

Astronom amatir Indonesia yakni Marufin Sudibyo mengatakan, hujan meteor ini berasal dari sisa-sisa debu atau remah-remah komet 109P/Swift-Tuttle.

"(Komet 109/P/Swift-Tuttle) sebuah komet berperiode panjang 133 tahun," kata Marufin dikutip dari Kompas.com, Minggu (1/8/2021).
Related Posts
Pricilyahtjl
Writing is the art of creating life

Related Posts

Masukkan kode iklan matched content di sini.

Post a Comment