Y0eWGYxzpXyCEdgWdcCCd1ut8uzRgXO9EmGhgceU

Miris, Tinggal di Kandang Ayam, Pasutri Lansia Bertahan Hingga 7 Tahun

Miris, Tinggal di Kandang Ayam, Pasutri Lansia Bertahan Hingga 7 Tahun

Seruan.id - Baru-baru ini pasangan suami istri lanjut usia (pasutri lansia) tinggal dalam kandang ayam selama 7 tahun lamanya di daerah Ogan Ilir, Sumatera Selatan (Sumsel),. Hal yang miris juga diketahui ketika kondisi gubuk yang menjadi tempat tinggal pasutri bersama ayam tersebut.

Dikutip dari detik.com, gubuk tersebut berdindingkan kayu dan atapnya terbuat dari rangkaian daun nipah di Desa Teluk Kecapi, Ogan Ilir, Sumsel, Selasa (15/6/2021).

Hal lainnya yaitu sejumlah spanduk bekas yang tmpak menutupi gubuk tersebut. Tak hanya itu, ada beberapa kayu yang menjadi penyangga dinding dan atap.

Tampak seperti rumah panggung, Gubuk tersebut memiliki tinggi sekitar 1,5 meter dari atas tanah. Gubuk yang juga dijadikan  kandang ayam itu memiliki ukuran 1x2 meter.

"Selama 7 tahun mereka bertahan hidup, tidur bersama ayam di gubuk reot tak layak huni seperti ini," ujar Zaenal.

Zaenal pun menerangkan rumah tersebut sudah sangat tidak layak huni. Dirinya mengharapkan pemerintah untuk turun tangan demi membantu pasutri tersebut agar dapat tinggal di rumah yang lebih layak.

Ia juga menyampaikan jika pemerintah peduli, tidak akan mungkin sampai 7 tahun sama sekali tidak ada perubahan. Dinding dan atap rumah hanya dilapisi daun nipah yang sudah sangat memprihatinkan. Rumah tersebut sudah sangat tidak layak untuk dihuni.

Dalam bertahan hidup, mereka hanya dengan bekerja keras saja menerima jasa upahan merawat kebun orang. Tak ada bantuan dari pemerintah atau program seperti PKH dan lainnya yang mereka terima. Rumah tersebut juga tinggal menunggu waktu saja, jika ada angin kencang, gubuk tersebut terancam roboh.

Pasangan suami istri lansia itu adalah Sulaiman (65) dan Nurhayati (60), yang mendiami  rumah tak layak huni yang beralamat Desa Teluk Kecapi, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir. Keduanya secar terpaksa tinggal di kandang ayam atau rumah tak permanen dengan dinding dan atapnya terbuat dari daun nipah sudah sejak keduanya menikah.

Sulaiman memberikan penjelasan ketika ditemui wartawan di tempat tinggalnya, Senin (14/6), bahwa mereka menikah sudah 7 tahun. Sejak itulah mereka tinggal di gubuk itu, yang luasnya hanya sekitar 1x2 meter.

Tak hanya ukurannya yang kecil, aroma dalam gubuk tersebut juga sangat tidak sedap. Bau itu mengarah dari beberapa karung yang di dalamnya terdapat ayam.

"Kami tinggal sama ayam, karena tidak ada lagi tempat jadi terpaksa kami tidur, makan dan masak di sini," ujar Sulaiman.

Related Posts

Related Posts

Masukkan kode iklan matched content di sini.

Post a Comment