Y0eWGYxzpXyCEdgWdcCCd1ut8uzRgXO9EmGhgceU

Din Syamsudidin dan Marwah Kaum Hawa

Din Syamsudidin dan Marwah Kaum Hawa

Oleh: Muhammad Irsyad Suardi, Mahasiswa Magister Sosiologi UNAND

Seruan Mahasiswa - Memang tak sedikit yang mencibir Din Syamsuddin menikah lagi setelah sebelumnya bercerai dengan istri kedua Novalindah Jonafrianty. Keputusan Din untuk menikah lagi tak lain dan tak bukan karena sudah 6 bulan terakhir hidup sendirian. Wajar, seorang manusia yang butuh teman hidup sebagai keberlangsungan hidup sehari-hari.

Pernikahan Din Syamsuddin berlangsung tertutup yang hanya dihadiri keluarga dan beberapa sahabat dari Pondok Pesantren Gontor dan kolega Muhammadiyah. Din menikahi cucu pendiri Gontor pada Ahad 3 Januari 2021. Rashda Diana istri baru Din Syamsuddin merupakan alumni Al-Azhar, Mesir. 

Tekad Din untuk menikah merupakan salah satu upaya menjaga kehormatan kaum hawa. Dibalik itu, sebenarnya ada satu hal yang disinggung publik dalam satu channel youtube, bahwa Din pernah menegaskan untuk tidak memberi ruang kepada NKRI Bersyariah. Karena hal itu tidak sesuai dengan ideologi bangsa Indonesia.

Ketika itu Din mengatakan “Jangan beri ruang, kita ini NKRI ber-Pancasila”  di Solo tahun 2019 lalu. Asumsi publik bertambah liar mengingat Din tidak benar-benar menjaga ucapannya itu. Walaupun demikian, Din tetap seorang manusia yang tidak luput dari lupa dan khilaf.

Selain itu, islam tidak pernah melarang seorang muslim untuk menikah selama dalam koridor tidak menelantarkan perempuan yang dinikahi. Selama ini, jumlah wanita selalu lebih banyak daripada persentase laki-laki. Bisa sedikit-banyak dan sering ditemui, baik dibangku kelas, kantor dan di banyak tempat bahwa angka yang lebih dominan menunjukkan perempuan lebih banyak dari laki-laki.

Dalam ajaran Islam, menikahi perempuan boleh lebih dari satu, sebagaimana dijelaskan dalam surat An-Nisa` ayat 3 “Maka nikahilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (nikahilah) seorang saja”. 

Dalam ayat ini menegaskan untuk boleh menikahi lebih dari satu istri, tetapi yang wajib digaris-bawahi jika laki-laki dapat berlaku adil, boleh menikahi lebih dari satu, tapi jika tidak bisa berlaku adil dari segi nafkah, mental dan segala aspek maka cukup satu saja sebagaimana ayat diatas.

Rahmat Islam Bagi Perempuan

Islam adalah agama yang menjunjung tinggi kehormatan wanita diatas segalanya. Islam adalah agama yang Rahmatan lil Alamin sebagai petunjuk bagi manusia sekalian alam. Kedudukan perempuan dalam islam mendapat tempat yang khusus sebagaimana dijelaskan dalam sebuah Hadits Shahih Riwayat Bukhari bahwa Nabi menerangkan untuk lebih menghormati perempuan (ibu) sebanyak tiga kali.

Sedangkan laki-laki (ayah) hanya dapat satu kedudukan. Artinya, peran perempuan sebagai peradaban keluarga mendapat tempat terhormat sehingga Islam betul-betul sangat menjunjung kehormatan dan kesucian seorang perempuan dari segala aspek yang dapat merusak perempuan itu sendiri.

Islam sangat menghargai kehormatan perempuan bahwa perempuan bak mutiara yang harus dijaga dari segala kerusakan dan keburukan. Kalau boleh membandingkan dengan perempuan muslimah jaman sekarang dengan dulu sungguh jauh peradaban kita dengan masa nabi dan sahabatnya. Sekarang para perempuan muda islam sangat mudah sekali untuk memamerkan aurat.
 
Saksikan saja diberbagai media sosial mainstream seperti Instagram, Tik-tok dan Facebook. Mereka ‘menjual¬’ kecantikan dengan mencari materi agar menghasilkan yang jika dihitung-hitung tak seberapa bandingannya dengan dosa aurat yang telah diumbarnya. 

Ini merupakan kemirisan yang tengah terjadi di negeri Indonesia tercinta. Bahwa generasi milenial sekarang lebih condong mengamalkan budaya barat yang serba terbuka dibandingkan dengan ajaran Islam itu sendiri.

Persentase wanita SMP maupun SMA yang tidak perawan sudah memiriskan. Di Jakarta melalui sebuah survey ditemukan data bahwa 80 persen anak SMP dan SMA sudah tidak perawan lagi. Artinya, ajaran-ajaran agama yang didapatkan di sekolah belum menyentuh akal dan hati perempuan sekarang. 

Ditambah gempuran berbagai media sosial yang merusak pikiran dan otak anak karena banyak yang menampilkan hal tak senonoh, belum lagi santer berita baru-baru ini bahwa ada seorang artis yang mempertontonkan hal dewasa yang disebar melalui WA dan sejenisnya sehingga generasi yang mengkonsumsi demikian akan memiliki hasrat terhadap hal tersebut.

Inilah yang mesti menjadi perhatian para orang tua, guru dan dosen di sekolah maupun perguruan tinggi. Perlu kepekaan dan perhatian yang serius dalam membentengi anak dan keluarga dari gempuran westernisasi dan pengaruh global yang semakin mencengkeram generasi-generasi muda Islam. 

Semoga para orang tua lebih peka dan terbuka terhadap problem yang dihadapi remaja sekarang dalam mengontrol setiap gerak-gerik yang tengah mereka hadapi.

Kuncinya amalkan Islam sebagaimana ajaran Nabi Muhammad yang telah termaktub dalam Al-Qur`an dan Hadits yang shahih. Semoga bermanfaat dan menjadi bahan renungan.
Related Posts
@sevencorner
Estoy hablando por escrito! Mulutku bungkam, jemariku bicara!

Related Posts

Masukkan kode iklan matched content di sini.

Post a Comment