Y0eWGYxzpXyCEdgWdcCCd1ut8uzRgXO9EmGhgceU

Mengulas Calon Pemimpin Sumbar: Mahyeldi - Audy Joinaldy

Pilkada Sumatera barat sudah mulai terasa semarak. Tidak hanya saat ini, bahkan jauh pada tahun sebelumnya,bakal calon yang akan mengisi kepemimpinan di tanah minang kabau ini sudah banyak bermunculan. Dari pertengahan tahun 2019 kita bahkan sudah memiliki banyak nama yang akan jadi bakal calon pemimpin Sumatera barat.

Bakal calon pemimpin Sumbar kebanyakan adalah Walikota dan Bupati dari berbagai Kota/Kabupaten di Sumbar. Tidak hanya itu, bakal calon juga diwarnai dari pengusaha hingga pimpinan Kepolisian Sumbar, dan banyak lagi. Namun pada akhirnya hanya terdapat 4 Pasang calon gubernur dan wakil gubernur Sumatera Barat yang resmi mendaftar ke (Komisi Pemilihan Umum) KPU Sumbar pada 4 - 6 September 2020.

Dikutip dari Kompas.Com bahwa Empat paslon tersebut dinyatakan telah lengkap persyaratannya dan tinggal menunggu verifikasi KPU.
"Ada empat pasangan yang mendaftar yaitu Mahyeldi-Audy Joinaldy, Nasrul Abit-Indra Catri, Fakhrizal-Genius Umar dan Mulyadi-Ali Mukhni," kata Ketua KPU Sumbar Amnasmen , Senin (7/9/2020).

Nah, Sebelum memilih baiknya kita mengenal dan mengulas terlebih dahulu Calon pemimpin Sumbar kedepannya. Dimulai dari Pasangan Mahyeldi - Audi Joinaldy yang mendaftar pertama kali ke KPU Sumbar.

Mahyeldi Ansharullah 
Nama : H. Mahyeldi Ansharullah, SP. Dt Marajo
TTL : Bukittinggi, 25 Desember 1966
Istri : Harneli Bahar
Anak : Diny Miftahul Muthmainnah

            Silmy Izzati

            Shofia Shabrina

            M. Taufiqur Rahman

            Rifatiy Nizhamiy

            M. Fathan

            M. Hamdan Masykura

            Fauzana Syamila

            Ahda Syakira

Pendidikan Terakhir : S1 Fakultas Pertanian UNAND 

Karier : Walikota Padang 2014-2019

              Wakil Walikota Padang 2009-2014

              Wakil Ketua DPRD Sumatera Barat 2004-2009

Organisasi : Ketua PMI Kota Padang 2014-sekarang

                   Ketua ICMI Padang 2010- Sekarang

                   Ketua DPW PKS Sumbar 2000-2005

                   Ketua PSP Padang 2010-2015 

Ia menjalani masa kecilnya di Bukittinggi. Mahyeldi adalah anak sulung dari tujuh bersaudara. Ia lahir dari keluarga sederhana dengan seorang ayah yang bekerja sebagai buruh angkat, Mahyeldi harus bekerja keras untuk mendapatkan uang sejak masih duduk di bangku kelas tiga SD, mulai dari menjajakan kue, menjual ikan, hingga berjualan koran.

Saat masih duduk di bangku SMP Mahyeldi rutin menghadiri kegiatan pembinaan keislaman di lingkungan tempat tinggalnya. Hal tersebut masih berlanjut ketika bersekolah di SMA Negeri 1 Bukittinggi. Dari sana ia mulai mengenal aktivis tarbiyah Hidayat Nur Wahid dan Irwan Prayitno. Selama kuliah di Fakultas Pertanian Universitas Andalas, ia ikut menggerakan kegiatan dakwah kampus. Aktivitasnya di lingkaran tarbiyah mengantarnya bergabung dengan Partai Keadilan Sejahtera.

Melalui persinggungannya dengan pergerakan tarbiyah ini, menunjukan perhatian Mahyeldi dalam dunia politik. Ia bergabung dengan Partai Keadilan (sebelum menjadi PKS) dan terpilih menjadi anggota parlemen sekaligus menjabat Wakil Ketua DPRD Sumatera Barat hasil pemilihan umum legislatif 2004. Pada waktu itu, PKS memenangkan perolehan suara di Padang.Pada pemilihan umum legislatif 2004, Mahyeldi diusung oleh PKS sebagai calon anggota legislatif untuk DPRD Sumatera Barat. Pada saat yang sama, ia adalah Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) PKS Sumatera Barat sejak 2002 hingga tahun 2005. Hasil perolehan suara menempatkan PKS sebagai pemenang di Padang. Ia duduk sebagai Wakil Ketua DPRD Sumatera Barat periode 2004–2009, tetapi mengundurkan diri setelah memutuskan maju sebagai Calon Wakil Wali Kota Padang pada tahun 2008.

Dalam pemilihan umum Wali Kota Padang pertama 2008, Mahyeldi terpilih sebagai wakil wali kota mendampingi Fauzi Bahar. Pasangan ini dilantik pada 18 Februari 2009 untuk periode 2009–2014. Selama menjabat wakil wali kota, Mahyeldi menggerakkan perkoperasian berbasis syariah di Padang. Ia memprakarsai berdirinya Koperasi Jasa Keuangan Syariah yang memberi akses permodalan dan lapangan kerja bagi warga. Lembaga koperasi ini mengantar Padang meraih penghargaan Bakti Koperasi dan UMKM dari Menteri Koperasi dan UMKM pada peringatan Hari Koperasi ke-66 yang dipusatkan di Nusa Tenggara Barat, 12 Juli 2013.

Mahyeldi kemudian mencalonkan diri sebagai Wali Kota Padang dalam pemilihan umum Wali Kota Padang yang digelar pada 30 Oktober 2013 dan berhasil memenangkannya. Setelah dan sebelum menjadi wali kota, Mahyeldi amat aktif menjalankan kegiatan muballig (penceramah) di masjid di Kota Padang. Setelah menjadi wali kota, ia membuat program khusus yang disebut “Jumat Keliling”. Program ini bertujuan untuk menjadikan Mahyeldi sebagai khatib khusus pada masjid-masjid yang telah ditentukan di Kota Padang. Hal ini mendapat respon positif dari masyarakat, terutama bagi yang ingin mengenal sosok Mahyeldi lebih dekat.

Hampir dua tahun memimpin Kota Padang, Mahyeldi melakukan banyak hal untuk mengembangkan kota itu. Salah satunya adalah dengan menerapkan Peraturan Daerah (PERDA) No. 21 Tahun 2012 tentang pengelolaan sampah. Terhitung mulai 1 Januari 2015, Pemerintah Kota Padang menerapkan pemberian sanksi kepada orang yang sengaja membuang sampah sembarangan dengan denda sebesar Rp5.000.000,- atau kurungan 3 bulan penjara. Penegakan Perda ini didukung oleh DPRD dan Muspida Kota Padang. Program ini berhasil membawa dampak bagi kebersihan Kota Padang khususnya pada jalan-jalan protokol. Bahkan, angkutan kota pun diwajibkan menyediakan tempat sampah di dalam kendaraannya.

Audy Joinaldy
Nama : Ir. Audy Joinaldy, S.Pt, M.Sc, M.M, IPM, ASEAN.Eng gelar Datuak Rajo Pasisia Alam
TTL : Jakarta, 16 Mei 1983

Audy merupakan orang Minang tulen. Audy dibesarkan di tengah-tengah keluarga yang taat agama dan pekerja keras. Ayahnya, Joinerri Kahar berasal dari Parak Karambia, Kampung Jua, Padang, sementara ibunya, Desmilia merupakan orang Solok. Audy memiliki dua orang adik, yakni Joinaldo dan Joifadi

Pria kelahiran 16 Mei 1983 itu dikenal sebagai pengusaha di wilayah timur Indonesia, seperti Papua dan Makassar. Audy yang memiliki keahlian di bidang pertanian, pertambangan dan manajemen bisnis ini menjabat sebagai Chairman of Perkasa dan Lintas Agro Group.

Ia juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT Makassar Agro Nusa sejak 2012. Lalu, sejak 2013, juga ada beberapa perusahaan yang dipimpinnya, seperti, Komisaris Utama di PT Sinar Terang Madani, Komisaris Utama PT Mega Satwa Perkasa, Direktur Utama PT Lintas Agro Niaga, Direktur Keuangan PT Berau Usaha Mandiri, Komisaris Utama PT AA Perkasa Bersaudara.

Sejak 2016, ia juga dipercayai sebagai Komisaris PT Benindo Perkasa Utama. Beberapa jabatan itu, hingga saat ini masih dipegang Audy.

Usahanya itu, mulai dari pembibitan dan pembenihan sampai produk yg dihasilkan dari kedua sektor tersebut. Beliau sukses membangun usahanya di Indonesia bagian timur terutama di Sulsel dan Sulteng. “Audy juga banyak membantu Maluku dan Papua. Di NTB tenaga dan pikiran beliau diminta untuk menjadikan NTB Swasembada telur dan ayam.

Di usianya yang masih 37 tahun, sebutnya, Audy sukses memberikan banyak manfaat kepada orang lain, baik sebagai akademisi maupun sebagai pengusaha.

Pria kelahiran Jakarta itu menuntaskan pendidikan Strata Satu (S1) jurusan Peternakan di Institut Pertanian Bogor, pada 2005. Lalu, ia melanjutkan studi ke Wageningen University, Belanda, mengambil jurusan Food Quality Manajemen/Animal Nutrition, lulus tahun 2007.

Pada 2012, ia mendapatkan gelar Magister Manajemen (M.M) setelah lulus dari Universitas Hasanuddin, Makassar. Audy juga telah menyelesaikan pendidikan Insyinyur Profesional di Fakultas Peternakan, Universitas Gadjah Mada, dan memperoleh gelar Ir/IPM.

Gelar Asean.Eng juga disematkan di namanya setelah menyelesaikan pendidikan di Asean Federation Organization pada 2019. Saat ini, ia sedang menyelesaikan program doktornya di IPB dengan jurusan Sekolah Bisnis sejak 2017.

Keputusan Audy untuk maju Pilgub Sumbar 2020 merupakan permintaan dari Mahyeldi Ansharullah. Katanya, Wali Kota Padang itu sendiri yang datang langsung ke kediamannya di Makassar.

Ia pun diusung Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk menjadi bakal calon wakil gubernur (Cawagub) dalam Pilgub Sumbar 2020. PPP menargetkan Audy berpasangan dengan Mahyeldi dari PKS.

Audy mengusung tiga program ekonomi nasional, antaranya, Bidang peternakan, bidang pertanian dan bidang pariwisata.

Bidang peternakan akan ditopang oleh industri. Sedang pertanian yang merupakan sektor paling besar di Sumbar menjadi sektor andalan Sumbar dalam menciptakan perolehan devisa ekspor.

Andalan lain yang akan digunakan Audy adalah sektor pariwisata yang merupakan pintu masuk.

Nah, begitulah ulasan singkat calon Gubernur dan Wakil gubernur dari pasangan Mahyeldi - Audy Joinanldy. Sedikit banyaknya kita sudah memiliki bayangan latar belakang dan pengalaman yang dimiliki oleh calon pasangan pertama ini, sehingga kita bisa mulai mempertimbangkan pilihan untuk pemimpin Sumbar kedepannya. Untuk ulasan dari calon lainnya, tetap nantikan ulasan selanjutnya ya.
Related Posts

Related Posts

Masukkan kode iklan matched content di sini.

Post a Comment