Y0eWGYxzpXyCEdgWdcCCd1ut8uzRgXO9EmGhgceU

Diyakini Satu Nenek Moyang, Kenapa Primata Memiliki Banyak Bulu Sementara Manusia Minim?

 

Seruan.id – Berdasarkan teori Charles Robert Darwin (Evolusi Naturalis), sangat ditekankan bahwa manusia dan semua jenis hewan primata adalah satu spesies dan memiliki satu nenek moyang yang sama, yaitu manusia purba.

Berdasarkan teori tersebut, manusia purba diyakini memiliki banyak rambut pada tubuhnya layaknya hewan primata sekarang (contohnya monyet, simpanse, gorilla, dll).

Lantas, kenapa manusia modern hanya memiliki sedikit bulu pada tubuhnya?

Apa yang membuat rambut-rambut pada tubuh nenek moyang kita (berdasarkan teori Darwin) tersebut menghilang dan berevolusi hingga seperti saat ini?

Nah menurut beberapa ilmuwan terkemuka, jutaan tahun lalu nenek moyang kita berhadapan dengan perubahan yang sangat dahsyat.

Dunia yang dulunya penuh dengan es berubah menjadi panas, hal tersebut pun mendorong nenek moyang kita untuk beradaptasi dengan lingkungan hidupnya yang berubah.

Manusia purba dikenal hidup nomaden atau berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Mereka harus menempuh jarak yang jauh apabila stok makanan pada tempat sebelumnya sudah habis.

Diyakini, pada saat itulah tubuh nenek moyang kita mulai beradaptasi  dengan kehilangan rambut pada tubuhnya.

Padahal dengan hilangnya rambut pada tubuh mereka, artinya tidak ada lagi yang melindungi tubuh mereka dari sinar matahari yang panas.

Nah, hal itulah yang membuat perubahan warna kulit pada nenek moyang kita, ada yang memiliki warna kulit yang cerah dan ada pula yang memiliki warna kulit yang gelap akibat sering terpapar sinar matahari yang panas.

Dilansir dari Education ABC News, ternyata kulit gelap mampu memberikan perlindungan yang lebih baik dari paparan sinar matahari dibanding kulit dengan warna cerah.

Menurut Alan Rogers, seorang ahli genetika yang pernah memperlajari gen manusia memperkirakan bahwa gen yang membuat kulit berwarna gelap sudah terjadi lebih dari 1 juta tahun yang lalu.

Ia menambahkan bahwa pada saat itulah, secara bersamaan nenek moyang kita mulai kehilangan bulu-bulu pada tubuhnya.

Dr Nina Jablonski, seorang pakar tubuh manusia purba juga mengutarakan pendapatnya bahwa dengan sedikit rambut pada tubuh akan membantu manusia mampu menempuh perjalanan lebih jauh.

Dengan sedikit rambut, akan menjaga tubuh tetap dingin,” tambahnya.

Dengan merontokkan bulu-bulu pada tubuhnya, nenek moyang kita akan mampu melakukan perjalanan jauh untuk mencari makanan di tempat tinggal yang baru.

Sebaliknya, jika tubuh memiliki rambut yang lebat dan banyak, nenek moyang kita hanya akan mampu menempuh perjalanan dengan jarak pendek karena tubuh mereka mudah kepanasan.

Tentunya hal seperti itu akan membuat mereka hanya bisa mengumpulkan sedikit makanan dan menjadi kelaparan. Jika kelaparan, mereka akan dengan mudah ditumbangkan oleh mahluk purba yang lainnya dan akhirnya punah.

Related Posts
@sevencorner
Estoy hablando por escrito! Mulutku bungkam, jemariku bicara!

Related Posts

Masukkan kode iklan matched content di sini.

Post a Comment