Seruan.id - Media sosial kerap kali digunakan oleh
masyarakat untuk menghina para tenaga pengajar (guru) yang dianggap makan gaji
buta selama pandemi Covid-19. Hal tersebut ramai diperbincangkan oleh
masyarakat sebab guru yang tetap menerima gaji dari pemerintah walaupun mereka
tidak melakukan proses belajar mengajar dengan tatap muka selama pandemi.
Banyak masyarakat yang menuliskan narasi dengan nada protes
terkait gaji guru yang tetap dibayarkan full walaupun sekolah diliburkan.
Adapula masyarakat yang meminta supaya pemerintah tidak
membayar gaji guru agar para guru juga merasakan susahnya keadaan ekonomi pada
saat pandemi seperti ini.
Salah satu Guru SMP di Garut, Asep Sopian mengaku sangat
terhina dan tidak terima dengan apa yang masyarakat pikirkan tentang gaji guru.
Menurutnya, kebanyakan masyarakat tidak tahu apa yang mereka lakukan selama
pandemi dan masyarakat tidak memiliki dasar apapun untuk berpendapat demikian.
“Kami ini masih memberi pelajaran secara daring kepada
anak-anak. Kata siapa gaji buta? Iyalah mereka tidak merasakan bagaimana
sulitnya mengajar daring,” tegas Asep kesal pada Selasa, (28/07/2020).
Puluhan Guru dari Garut, Bandung, Tasikmalaya, dan Ciamis Unjuk Rasa di Kantor PGRI Garut
Mahdar Suhendar, selaku Ketua PGRI Garut mengatakan bahwa
berkumpulnya para guru di Gedung PGRI karena mereka merasa terhina dengan
banyaknya opini masyarakatkan yang menyudutkan mereka.
Kegiatan ini pun dijaga ketat oleh petugas Kepolisian agar
menjaga tidak terjadinya kericuhan dan keributan yang tidak diharapkan di
Kantor PGRI Garut.