Olahraga, Seruan.id – Bayern Munchen berhasil menaklukkan raksasa Spanyol, Barcelona dengan skor telak, 2-8 pada perempat final Liga Champions 2019/2020 yang berlangsung dini hari tadi, Sabtu, (15/08/2020).
Bermain di Estadio Da Luz, Lisbon, Portugal. Bayern Munchen tampil menguasai jalannya pertandingan dan 6 pemainnya sekaligus berhasil mencorehkan nama di papan skor dengan delapan gol tercipta. Dua pemainnya, Thomas Muller dan Coutinho berhasil mencetak masing-masing dua gol yang membuat Munchen tampil impresif.
Sedangkan empat gol lainnya disumbangkan oleh Ivan Perisic, Serge Gnabry, Joshua Kimmich, dan Robert Lewandowski yang tidak mau ketinggalan. Pada kubu Barcelona, kedua gol diciptakan oleh David Alaba (bunuh diri) dan Luiz Suarez.
Setelah dikuak, Barcelona memang pantas menerima kekalahan dari Munchen. Hal ini dibeberkan oleh salah satu media asal Spanyol yang menjelaskan kenapa Barcelona pantas menerima kekalahan dari Munchen.
Strategi Barcelona yang Tidak Pernah Ganti
Strategi tiki-taka, yang menjadi strategi legendaris Barcelona memang telah membuat Barcelona kenyang akan trofi selama beberapa dekade terakhir. Strategi ini dikenal dengan gaya operan berbasis penguasaan bola dan umpan-umpan pendek dari kaki ke kaki.
Namun, dengan usia strategi ini yang sudah lawas. Tentu tidak ada tim yang ingin terus kecolongan dengan strategi yang sama. Mereka akan mempelajari dan mencari celah strategi ini hingga bisa mengalahkannya.
Nah dengan kejelian pelatih Munchen, ia pun berhasil merusak strategi Barcelona yang itu-itu saja dan mengantarkan Barcelona pada jurang kekalahan dengan gampang.
Pemain Munchen Lihai dengan Celah Kecil
Untuk menemukan celah tim sekelas Barcelona mungkin akan sangat susah dan bisa jadi tidak ada sebab dipimpin oleh superstar mereka, Lionel Messi yang terus kehausan gol. Namun bagi Munchen, keputusan Barcelona yang terlalu over Messi adalah celah yang bisa dimanfaatkan.
Disamping itu, Bayern Munchen memang tampil dengan luar biasa pada pertandingan tersebut. Sangat jarang ada tim yang bisa mengimbangi Barcelona dalam hal penguasaan bola dan mereka membuktikan bukan hanya Barcelona saja yang bisa memainkan tiki-taka.
Usia Pemain Barcelona Membuat Mereka Melempem
Pada datfar starting eleven yang diturunkan Barcelona ke lapangan, terlihat rata-rata usia pemainnya sudah uzur sehingga mempengaruhi kecepatan mereka pada saat bermain. Berbanding terbalik dengan komposisi Munchen yang rata-rata masih berada pada usia emas mereka.
Lionel Messi Tidak Berkutik
Pada pertandingan kontra Munchen, nama Lionel Messi tampak sudah berlalu. Ia tidak bisa melakukan apapun dan tidak mampu menjadi juruslamat bagi Barcelona pada kekalahan besar yang mereka terima.
Sepanjang jalannya pertandingan, Lionel Messi tampak minim kontribusi. Ia hanya beberapa kali melepas tembakan dari luar kotak penalty, tidak ada liuk-liukan seperti yang biasa ia tunjukkan di sepanjang pertandingan.
Messi juga terlihat frustasi ketika menyaksikan timnya harus kebobolan beberapa kali tanpa bisa melakukan comeback atau setidaknya menyumbangkan satu gol pun.