Banyak negara-negara di seluruh dunia yang menuding bahwa
wabah Virus Corona pertama kali muncul dan berasal dari Wuhan China.
Ada yang berpendapat, virus itu pertama kali muncul dari
pasar tradisional di sekitar Wuhan dan ada juga yang mengatakan jika virus itu
berasal dari Laboratorium Virus di Wuhan.
Bosan menerima tudingan-tudingan yang selalu menyudutkan
negara Komunis tersebut, kini Pemerintah China menangkis tudingan-tudingan
tersebut dengan membangun sebuah proyek senilai 62 juta pounsterling atau
setara dengan Rp. 1,132 Triliun (kurs
Rp. 18.286/pounsterling).
Saat ini Pemerintah China sedang menginvestasikan dana
sebesar itu untuk digunakan pada Maret 2021 mendatang membangun sebuah pabrik produksi
massal vaksin Virus Corona.
Diperkirakan, jika proyek itu benar-benar jalan, maka China
akan memperoleh fulus atau keunggulan secara ekonomi mengingat sampai saat ini
belum ada satu pun negara yang berhasil memproduksi vaksin Virus Corona secara
massal.
Menurut Pemerintah China, saat ini Beijing tengah melakukan
uji klinis setidaknya untuk lima kandidat imunisasi Virus Corona, tiga
diantaranya sedang memasuki putaran kedua penelitian klinis pada 19 Juni 2020
lalu.
Proyek Pabrik Vaksin Covid-19 yang baru ini berada di zona perdagangan bebas di Kota
Ningbo d Provinsi Zhejiang.
Perusahaan tersebut dijalankan oleh Grup Vaksin AIM yang
berbasis di Beijing. Mereka berharap jalur produksi bisa mulai digunakan pada
awal Maret mendatang.