Sebagai suku dengan populasi terbesar di Indonesia tentu
banyak stereotip atau pandangan yang bermunculan terhadap orang Jawa di
Indonesia. Baik itu stereotip yang memberi kesan positif maupun negatif
terhadap orang Jawa sendiri.
Seperti namanya, tentu semua orang sudah tahu bahwa suku Jawa
merupakan suku yang berasal dari pulau Jawa. Dikutip dari Wikipedia, suku Jawa
berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Jawa Barat, dan Banten.
Pada tahun 2010, setidaknya 40.22% penduduk Indonesia
metupakan etnis Jawa dengan total populasi kurang lebih 100.000.000 jiwa.
Walaupun berasal dari pulau Jawa, namun suku Jawa tersebar
luas di seluruh penjura tanah air Indonesia mulai dari Sabang hingga Merauke. Hal
itu jugalah yang menimbulkan banyak stereotip terhadap suku Jawa di Indenesia.
Seperti apakah stereotip atau pandangan masyarakat Indonesia
terhadap suku dengan populasi terbesar di Indonesia ini? Mari kita bahas!
Kalau Ngomongnya Medhok pasti Jawa Kampung
Pandangan seperti ini sering kali muncul di hadapan publik
Indonesia, saat seseorang berbicara dengan medhok pasti diidentikasikan sebagai
seseorang yang berasal dari perkampungan Jawa yang masih memegang erat
budayanya.
Bahkan di dunia pertelevisian Indonesia setiap kali seorang
aktor/aktris memerankan seorang suku Jawa pasti diharuskan untuk berbicara
dengan medhok. Lebih parahnya lagi mereka yang medhok selalu dijadikan bahan
becandaan atau di olok-olok karena dianggap kampungan.
Orang Jawa banyak Berprofesi sebagai Pembantu Rumah Tangga
Karena stereotip terhadap orang Jawa yang sering digambarkan
dengan berbicara medhok, lugu, dan kampungan. Maka, stereotip terhadap profesi
mereka juga sering digambarkan jauh dari kata modern dan maju.
Dalam sinetron atau tayangan-tayangan film di Indonesia
seringkali pekerjaan orang Jawa tidak
jauh dari Pembantu dan bawahan. Hal inilah yang jika terus menerus dilakukan
akan menciptakan atau menjaga stereotip ini berkembang selamanya.
Orang Jawa Pasti Halus dan Lembut
Berbeda dari orang Batak yang digambarkan keras dan kasar,
justru orang Jawa itu digambarkansebaliknya yaitu halus dan lembut. Stereotip ini
muncul karena orang Jawa itu identik dengan kebudayaan Jogja yang digambarkan
dengan orang-orang lemah lembut dan halus.
Padahal jika dipelajari lebih jauh, orang Jawa itu sangatlah
beragam kerena mereka berasal dari daerah yang luas. Ada juga orang Jawa yang
lugas, tegas, dan ceplas-ceplos. Itu semua tergantung daerah dan lingkungan
mereka tinggal.
Orang Jawa tidak Cocok dengan Orang Sumatra
Stereotip ini sudah muncul sejak dahulu, bahkan orangtua
jaman dahulu selalu melarang anak mereka menikah dengan orang yang berasal dari
Sumatra karena perbedaan karakter.
Orang Jawa yang digambarkan dengan karakter lembut dianggap
tidak cocok dengan orang Sumatra yang menerima stereotip “Kasar, Keras, dan
Pelit”. Jika stereotip ini tidak segera dihilangkan maka akan memberi dampak
buruk bagi anak cucu kita kelak.
Nah sekian stereotip terhadap suku Jawa versi Seruan.id.
Jika sobat setia Seruan.id memiliki gambaran atau stereotip berbeda terhadap
orang Jawa silahkan tulis di kolom komentar ya sob!