Nama Arteria Dahlan jadi trending topik twitter pada Selasa malam sampai Rabu pagi (9/9) setelah pernyataan Budayawan Sumatera Barat sekaligus wartawan senior Hasril Chaniago dalam acara Indonesia Law years club (ILC) Selasa malam (8/9/2020).
Ini bemula disaat Hasril Chaniago dan Arteria Dahlan yang saat itu di undang menjadi pembicara dalam acara Indonesia Law years Club (ILC) yang tayang pada Selasa malam (8/9).
Pada acara yang bertema “Sumbar Belum Pancasilais?” itu Hasril menceritakan soal sejarah kepancasilaan Sumatera Barat, yang mana ia bercerita Soekarno yang singgah dan menjadi urang sumando minangkabau, awalnya Soekarno sangat di elu-elukan masyarakat Sumatera Barat namun kemudian dijauhi karena memasukan ideologi komunisme ke dalam pemerintahan yang dianggap menentang Pancasila.
Sambil asyik bercerita, Hasril membeberkan latar belakang keluarga Politikus Arteria Dahlan. Ia mengatakan saat itu kekuatan politik di Sumbar memang Masyumi. Namun ada juga PKI sebagai kekuatan politik ketiga terbesar. Dia lalu menyinggung nama Bachtaruddin, pendiri PKI di Sumbar, yang disebutnya sebagai kakek Arteria Dahlan.
“Arteria Dahlan itu mamaknya Bachtaruddin, eh nama kakeknya itu, Bachtaruddin itu pendiri PKI Sumatera Barat dan anggota Konstituante setlah pemilu 1955,” ujar Hasril menunjuk Arteria Dahlan sedangkan Arteria Dahlan hanya senyum-senyum saja dan tidak membantah.
Bahkan ketika giliran dia berbicara pun juga tidak dibantahnya. Tak tanggung tanggung penyataan Hasril soal latar belakang keluarga Arteria Dahlan itu bahkan membuat nama Arteria Dahlan menduduki Trending topik Twitter pada Selasa malam sampai Rabu pagi (9/9).
Ini tentu membuat masyarakat beranggapan sendiri yang mana tengah maraknya isu kemunculan gerakan PKI, masyarakat tentu menentang adanya gerakan PKI kembali, PKI sendiri pun tidak boleh kembali muncul di Indonesia.
Dari segala aspek teologi, ideologi, sosial, politik, dan sejarah yang diajarkan paham ini sangat bertentangan dengan ajaran Indonesia sebagai negara demokrasi dan berideologi pancasila. Sebagaimana yang dikatakan oleh, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Besar Nahdiatul Ulama (PBNU) Abdul Mun’in DZ dalam seminar ’menyelamatkan generasi muda Indonesia dari bahaya komunisme’, di Gedung Joang 45, Selasa (31/5/2016).
Pertama, dari segi teologi komunisme telah melawan prinsip ketuhanan. Hal ini karena komunisme tidak mengenal adanya Tuhan. Sedangkan dalam ideologi kita Pancasila dinyatakan secara jelas dalam sila pertama, yakni ketuhanan yang Maha esa.
Kedua, dari segi Ideologi jelas sangat bertentangan dengan paham Pancasila. Ketiga, dari segi sosial, kata Abdul, komunisme mengajarkan pertentangan kelas. Misalnya, pertentangan kelas antara buruh dan majikan, kaya dan miskin, tuan dan bawahan. Padahal, prinsip tersebut akan terus mengadu domba antara pihak yang merasa tertindas dan ditindas, sehingga tidak tercipta suasana yang harmonis.
Keempat, dari segi politik, komunisme jelas mengajarkan bagaimana melakukan agitas dan propaganda kepada lawan politik. Sedangkan hal tersebut tidak dibenarkan. Pasalnya, Indonesia sangat menjunjung tinggi nilai kebenarandan jujur termasuk dalam politik.
Kelima, dari segi sejarah, pemberontakan yang dilakukan PKI di Indonesia tidak hanya sekali. Pemberontakan PKI dimulai sejak tahun 1926,1945,1958,1950 dan terakhir 1965.
Tentu Arteria Dahlan mati-matian membantah tudingan yang diarahkan kepadanya itu, melihat bagaimana PKI dapat memecah belah bangsa. ia menceritakan silsilah lengkap keluarganya demi membuktikan kalau dia bukanlah cucu Bachtaruddin si pendiri PKI sumatera Barat. Ia menjelaskan secara rinci siapa kakek dan neneknya, dan tidak ada hubungannya sama sekali dengan Bachtaruddin.
Keluarga Arteria Dahlan pun membantah dan tidak terima akan tudingan dari Hasril Chaniago, mereka akan melaporkan Hasril Chaniago ke ranah hukum, dan berharap ada klarifikasi terbuka serta permintaan maaf dari Hasril Chaniago.
Sedangkan saat dikonfirmasi oleh wartawan, Hasril Chaniago tetap mengatakan bahwa kakek Arteria adalah Bachtarudin, dan masih sepupu pahlawan nasional HR Rasuna Said. Ada-ada saja polemik yang dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dan berdampak pada keutuhan negara kita. Jadi kita sebagai warganet yang tidak tau kebenarannya harus menelaah dan berhati-hati bertindak agar tidak mudah terbawa berita bohong (hoax) ataupun mudah percaya kepada salah satu pihak.